INPUTRAKYAT_LUTIM,–Puluhan masyarakat Kecamatan Malili menggelar unjuk rasa di kantor PLN rayon Malili, Jl. Abdul Rakib, Luwu Timur, Sulsel, Senin (30/10/17) malam.
Itu disebabkan seringnya terjadi pemadaman secara tiba-tiba, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Tak tanggung-tanggung pemadaman mencapai 10 kali sehari semalam dengan berselang waktu dua menit menyala lalu padam.
Atas kekesalan itu, warga mengepung kantor PLN dan diterima langsung oleh pimpinan kantor PLN Dg. Madika.
Ditemui di lokasi, koordinator aksi dari LSM Aspirasi Nasrum Naba mengatakan, pihak PLN selalu berdalih hal-hal yang klasik tentang seringnya terjadi pemadaman listrik di Luwu Timur khususnya kota Malili yakni gangguan pohon, serta pengalihan daya, hal ini tentunya bertentangan dengan slogan PLN, lumbung cahaya, ungkapnya kepada InputRakyat.co.id.
Oleh sebab itu, kata Dg Naba sapaan akrab Nasrum Naba, kami meminta agar mesin genset atau diesel yang dipindahkan ke Sulawesi Tenggara agar segera mesin serupa disiapkan di Malili, tandasnya.
Tak hanya itu lanjut Naba, kami juga menagih janji pemerintah daerah tentang jaminan ketersedianya penerangan listrik yang stabil di Lutim.
“Insya Allah besok rencana aksi ini akan berlanjut di gedung DPRD, dengan tuntutan yang sama, sekaligus meminta pihak DPRD dan pemerintah agar berupaya untuk melakukan pelepasan lahan tempat mesin gengset atau diesel listrik,” ujarnya.
Karena hal ini menjadi suatu alasan pihak PLN tentang terkendalanya lahan tempat mesin tersebut, tutup Naba.
Liputan: Harding | Editor: Zhakral.
