Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Input Lutra

Partisipsi Perempuan Dirasa Masih Sangat Rendah, Ini Kata Komisioner KPU

283
×

Partisipsi Perempuan Dirasa Masih Sangat Rendah, Ini Kata Komisioner KPU

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

INPUTRAKYAT_LUTRA, — KPU Lutra mengadakan Sosialisasi Peranan Perempuan dalam Penyelenggaraan Pilkada Serentak, yang terlaksana di Aula Pertemuan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten, Rabu (4/10/17).

Sosialisasi kali ini sengaja menyasar DWP guna meningkatkan partisipasi pemilih perempuan yang dirasa masih sangat rendah, padahal jumlah pemilih perempuan di Lutra sedikit lebih banyak dari laki-laki.

“Perempuan diharapkan terlibat aktif di dalam penyelenggaraan pemilu sesuai amanat UUD 1945,” ujar Sekretaris KPU, Andi Kasmawati.

Menurut Kasmawati, keterlibatan perempuan dalam peningkatan partisipasi pemilih sangat diharapkan.

Selain itu, Hal tersebut sesuai amanah UUD 1945 di mana perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama.

LanjutKasmawati, UU Pemilu mewajibkan keterwakilan perempuan di DPR sebesar 30%.

“Keterlibatan perempuan sudah diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama dan itu ditindaklanjuti dengan UU pemilu di mana keterwakilan perempuan 30% di DPR,” ungkap Kasmawati.

Sementara itu, Komisioner KPU Divisi Perencanaan dan Data, Syamsul Bachri mengatakan bahwa partisipsi perempuan dirasa masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah kaum perempuan kekurangan ruang untuk mengambil kebijakan dan keputusan yang konkrit dalam membela hak-hak dan kebutuhan kaum perempuan itu sendiri.

“Kalau kita melihat potret parlemen perempuan dalam perpolitikan kita, partisipasinya memang masih rendah, karena mereka kurang mengambil kebijakan dan keputusan yang konkrit,” tutur Syamsul.

Olehnya itu, perempuan dituntut berperan aktif saling mendukung agar keterwakilan 30%, baik di parpol maupun DPR, bisa diwujudkan. Jargon 30%, katanya, masih jauh panggang dari api.

“Perempuan dituntut berperan aktif saling mendukung agar keterwakilan perempuan bisa terpenuhi,” ungkap Syamsul.

Syamsul juga mengatakan bahwa harus ada suara perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan itu sendiri. Ritme kehidupan perempuan tidak sama dengan laki-laki.

“Keterwakilan perempuan harus sejati, jagan bicara persamaan harkat dan derajat jika perempuan tidak melibatkan diri. Yang tahu masalah perempuan ya perempuan itu sendiri,” terang Syamsul.

Sebelumnya, Ketua DWP Kabupaten, Ny. Wasdiah Mahfud, meminta seluruh anggota DWP untuk tidak golput pada Pilkada Serentak 2018 mendatang. Dia juga berharap agar para perempuan menjadi pemilih yang cerdas. Cerdas di sini menurut Wasdiah, perempuan harus saling mendukung, perempuan memilih perempuan.

“Jangan ada yang golput saat pemilihan mendatang. Jadilah pemilih yang cerdas, perempuan pilih perempuan,” ungkap istri Sekda Luwu Utara ini sambil tersenyum.

KPU Lutra juga mengambil tagline di Pilkada Serentak 2018 “Mari ber-PILKADA dengan Berbudaya dan Bermartabat” bisa diwujudkan.

Liputan: Rama | Editor: Enggar.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *