INPUTRAKYAT_LUTRA, — Dinas Pendidikan (Disdik) Luwu Utara perjuangkan nasib guru, hal tersebut di ungkapkan Kepala Disdik, Jasrum saat melakukan sidak di SDN 145 dan SMPN 5 Satu Atap yang berada di Dusun lamiko-miko kecamatan malangke barat.
Menurut Jasrum, Honor yang di terima tenaga pengajar Khususnya yang bertugas di daerah terpencil tidak sebanding dengan medan yang harus mereka tempuh.
“Mereka yang sudah bekerja keras untuk membantu daerah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas mereka relah di tempatkan di mana saja seperti yang ada di daerah terpencil guna pemerataan pendidikan, sudah sepatutnya mereka di beri penghargaan salah satunya dengan memperjuangkan hak mereka,” ungkap Jasrum Usai mengunjungi sekolah di Lamiko – miko dengan mengunakan perahu.
Sebanyak 50 guru sukarelah yang terjaring dalam program sarjana mengajar,tersebar di 6 kecamatan yakni Kecamatan Seko,Rampi,Rongkong,Malangke Barat,Malangke,dan Baebunta.
Sementara itu, Kepala seksi Kurikulum dinas pendidikan lutra, Soeharto mengatakan jika Honor guru sarjana mengajar di sesuaikan dengan jarak dan medan yang mereka tempuh.
“Karena mereka bervariasi, mulai dari 1 sampai 2 juta yang anggarannya di bebankan di APBD 2017,”ungkap Soeharto.
Soeharto juga menambahkan, perekrutan yang di lakukan di awal tahun 2017 yang lalu di lakukan dengan beberapa pertimbangan di antaranya penuhan guru di kawasan terpencil.
“Dengan adanya sarjana mengajar ini diharapkan standar kualifikasi guru bisa terpenuhi,” Terang Soeharto.
Selain Program sarjana mengajar 2017, sejumlah inovasi yang di gagas dinas pendidikan lutra, di antaranya penerbitan SK 300,tunjangan kualifikasi bagi tenaga pengajar yang sementara menyelesaikan Studi S1 dan program lelang jabatan kepsek yang rencananya akan di gelar pada bulan Desember mendatang.
Liputan: Rama | Editor: Enggar.