INPUTRAKYAT_MAJENE,–Seiring tingginya masalah gizi pada balita di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Majene, H. Rakhmat Malik mengadakan pertemuan bersama Bank BRI di Aula Kantor Lurah Rangas, Selasa (23/1/2024) kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, Bank BRI Kabupaten Majene menunjukkan kepeduliannya terhadap tingginya angka stunting di wilayah tersebut. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene melibatkan pemberian bantuan simbolis kepada anak balita beresiko stunting pada 17 Januari 2024, sebagai bagian dari Hari Kesadaran Nasional.
Hari ini, dilakukan penyaluran bantuan berupa Antropometri KIT dan Pemberian Makanan Tambahan secara langsung kepada 120 anak yang berisiko stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Totoli.
Pimpinan BRI Cabang Majene, Ricky Elfianda
menyampaikan, bahwa bantuan yang diberikan meliputi Antropometri KIT untuk posyandu/puskesmas dan Pemberian Makanan Tambahan langsung kepada sasaran yang membutuhkan.
Pihak BRI menegaskan kepeduliannya terhadap generasi penerus bangsa dan berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya memerangi stunting.
Stunting, yang merupakan indikator gagal tumbuh pada balita, menjadi perhatian serius. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Cabang BRI, Kepala Dinas Kesehatan, Asisten I, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Majene, Camat Banggae, Lurah dan undangan lainnya.
