INPUTRAKYAT_LUTRA,–Tim Surveyor Independen Komisi Akreditasi Puskesmas dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan melakukan penilaian dan pengujian terhadap Puskesmas Kecamatan Bone Bone.
Layak tidaknya Puskesmas Bone Bone mendapatkan akreditasi paripurna tergantung dari tim penguji dan penilai yang rencananya akan melakukan penilaian selama tiga hari, mulai hari ini, 26–28 Oktober 2017 mendatang.
Melalui pesan WhatsApp pribadinya, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Luwu Utara, Anjas Rusli, menyampaikan hal tersebut, Kamis (26/10/17).
Menurutnya, perjuangan dalam berkarya melayani masyarakat akan mendapatkan pembuktian apakah Puskesmas Bone Bone berhasil dalam penilaian akreditasi tersebut. “Hari ini, Puskesmas Bone-Bone bakal diuji sejauh mana pelayanan kesehatan berjalan baik di Bone-Bone,” ujar Anjas.
Anjas mengatakan, penilaian terjadap pelayanan kesehatan di puskesmas itu relatif bagi semua orang tapi jawaban pasti dari sebuah karya ada di tangan pelaku pelayanan kesehatan itu sendiri.
Olehya itu, Anjas meminta agar semua petugas kesehatan di puskesmas untuk tetap berjuang mendapatkan akreditasi yang paripurna.
“Hal terpenting adalah bagaimana masyarakat puas atas pelayanan kesehatan yang kita berikan melalui prinsip ‘kerjakan apa yang tertulis dan tulis apa yang dikerjakan’. Walaupun terkadang 1.000 kebaikan pelayanan telah kita berikan bisa hilang hanya karena satu kekeliruan. Selamat berjuang Puskesmas Bone Bone,” ucapnya.
“Semangat ki, kawan. Insya Allah tiada lelah yang sia sia untuk Luwu Utara yang semakin sehat karena kita Lutra kita Indonesia,” tandasnya.
Seraya menambahkan, ada tiga indikator utama dalam penilaian akreditasi puskesmas, yaitu Administrasi Manajamen, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) baik yang bersifat promotif dan preventif serta Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), baik kuratif maupun rehabilitatif.
Sebelumnya, Tim Surveyor Independen Komisi Akreditasi Puskesmas sudah melakukan pengujian dan penilaian di Puskesmas Malangke. Dan hari ini, Puskesmas Bone Bone mendapat kunjungan yang sama dari Tim Akreditasi Pusat. “Akreditasi bukanlah tujuan, dia hanya alat, tapi pelayanan terbaiklah yang akan kita berikan dan yang bisa dirasakan oleh masyarakat yang sesungguhnya menjadi tujuan,” kunci Anjas.
Liputan: Rama | Editor: Zhakral.