INPUTRAKYAT_LUTIM,–Warga desa Lameto, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, digegerkan penemuan mayat dalam kondisi terapung di pinggiran kebun sawit, Senin (16/10/17) pukul 07.30 Wita.
Diketahui mayat tersebut bernama Alfianita (18) jenis kelamin perempuan, seorang ibu rumah tangga warga dusun Salomalotong, desa Lameto, Angkona, Lutim.
Iptu Akbar Andi Malloroang selaku Kasat Reskrim Polres Luwu Timur mengatakan, korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Angkona yang sebelumnya dilakukan olah TKP yang di pimpin langsung Kapolsek Malili AKP Abd. Nur Adnan serta Tim Inafis Sat Reskrim Polres Lutim yang dikoordinir Iptu Agusman untuk melakukan pengambilan sampel air liur terhadap diri korban guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, ungkapnya.
Sementara ciri-ciri korban saat ditemukan warga yakni menggunakan baju kaos merah celana short leging (celana ketat kombinasi warna-warni, tinggi 150 cm dan rambut panjang lurus, ujar Akbar.
Saat korban di evakuasi ke PKM Angkona kata Akbar, pihak medis menyimpulkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Kesimpulan sementara terkait cairan busa keluar dari mulut korban diduga akibat terjadinya penyumbatan pernapasan akibat air yang masuk kedalam tubuh korban, terang Akbar.
“Hal serupa pula disimpulkan Tim identifikasi SatReskrim Polres Lutim. Sementara keluarga korban dan suami tidak bersedia dilakukan outopsi. Dan menerima peristiwa tersebut adalah murni musibah serta ketentuan dari Tuhan YMK,” ujarnya.
Ia menambahkan, tepat pukul 11.00 Wita, korban dibawa menggunakan ambulance menuju di kampung halamannya di Desa Batu-Batu, Kec.Mariorawa, Kab.Soppeng, tutupnya.
Untuk diketahui, kejadian ini bermula ketika salah seorang warga yang kerap disapa Indo Masse (55) dusun Waeroya, Desa Solo, Kec. Angkona, Kab.Lutim, melintas di TKP dengan menggunakan sepeda motor yang berboncengan dengan suaminya (Usman-red). Tidak sengaja Ia (Indo Masse-red) melihat korban dalam posisi terapung, badan terlentang dipinggiran kebun sawit dan menggunakan baju kaos warna merah.
Melihat kejadian tersebut, seketika itu juga saksi memberitahukan kepada warga setempat terkait adanya mayat yang sudah terapung dikebun sawit.
Teripisah, Muslimin (31) yang tidak lain merupakan suami korban yang berprofesi selaku petani menjelaskan, Minggu (15/10/17) sekitar pukul 15.00 Wita sore kemarin, istri saya keluar dari rumah dengan berjalan kaki untuk mencari sayur di kebun kami yang berjarak dari rumah berkisar 300 meter.
Lanjutnya, namun pada saat menjelang magrib sekitar pukul 18.00 Wita, istri saya tidak kembali kerumah, sehingga kami melakukan pencarian. Namun pihak keluarga korban menghentikan pencarian mengingat cuaca hujan dan dilanjutkan pencarian pada pagi hari ini, ucap Muslimin dengan nada sedih.
“Jarak antara rumah kami dengan TKP sekitar 1,5 Km,” tutupnya.
Liputan: Harding | Editor: Zhakral.