Example 728x250
Input Lutim

Kades Timampu Soroti PT Vale, Ancam Buang Sampah di Plyover dan Kantor Eksternal

3231
×

Kades Timampu Soroti PT Vale, Ancam Buang Sampah di Plyover dan Kantor Eksternal

Sebarkan artikel ini

INPUTRAKYAT_LUTIM,–Kepala Desa Timampu, Syamsul Rusdang menyoroti sikap PT. Vale Indonesia terkait penanganan sampah di wilayah delapan desa di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.

“Saat ini Kecamatan Towuti khususnya di delapan desa sudah mengalami darurat sampah diakibatkan PT. Vale tidak lagi fokus pada penanganan sampah pasca TPA Kuari ditutup,” ungkapnya, Senin (21/4/2025).

Sementara persoalan ini kata dia, merupakan tanggung jawab PT. Vale karena Kecamatan Towuti juga merupakan wilayah pemberdayaan sebagaimana tertuang dalam kontrak.

“PT. Vale jangan hanya fokus pada profit pertambangan saja tetapi bagaimana fokus juga pada penanganan sampah di wilayah pemberdayaan,” tandasnya.

“Saat ini PT. Vale hanya fokus penanganan sampah di wilayah Sorowako saja, meski begitu, Towuti jangan di anak tirikan, kami juga punya hak dan berkontribusi ke Vale,” sambungnya lagi.

Lanjutnya, TPA Kuari ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup karena tidak memenuhi sarat, dan kalau kita menunggu penanganan Pemda itu bisa saja, tetapi prosesnya cukup lama.

“Harus kah kami menunggu TPA baru, baru kita buang sampah. Perlu diketahui, bahwa TPA Kuari bukan hanya jadi urusan Pemda saja, tetapi diisitu juga ada peran PT. Vale,” tandasnya.

Menurutnya, PT. Vale ini kan punya pengelolaan sampah di Sorowako, kenapa Towuti dan Wasuponda tidak di akomodir, jangan lah dibeda-bedakan, kami juga wilayah pemberdayaan.

“Bayangkan saja, saat ini PT. Vale hanya menyiapkan armada berupa mobil truk satu unit di Towuti yang beroperasi satu kali dalam sehari untuk penanganan sampah, loginya mana bisa satu unit itu menangani delapan desa,” ujar Syamsul.

Bahkan kata Syamsul, armada tersebut juga tidak dilengkapi petugas yang memungut sampah, terus masa kami pemerintah desa terlibat memungut sampah, kami sudah siapakan anggaran untuk menggaji warga memungut sampah tapi tidak ada warga yang mau.

“Maksud saya, tidak bisa kah PT. Vale siapkan armada 4 sampai 5 mobil yang dilengkapi petugas sampah untuk beroperasi di delapan desa di Towuti ini, supaya sampah tidak lagi menumpuk dan membusuk,” ketusnya.

Ia menegaskan, kalau persolan ini tidak diindahkan PT. Vale maka dua, tiga hari kedepan saya mewakili teman-teman dari 7 desa akan membuang sampah di Flyover dan Kantor Eksternal PT. Vale, ini bukan ancaman, saya akan buktikan.

Dibeberkannya, bahwa pembanguanan TP3SR yang berada di Desa Baruga lewat dana CSR PT. Vale telah menghabiskan anggaran hingga ratusan juta tidak berfungsi sampai saat ini.

Tidak hanya itu, studi tiru yang dilakukan juga menghabiskan anggaran untuk mendukung pengelolaan sampah dinilai hasilnya nol besar.

Olehnya itu tambahnya, saya minta petinggi PT. Vale mengaudit penggunaan anggaran tersebut yang terkesan mubasir.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *