INPUTRAKYAT_LUTRA,–Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-37 telah usai dihelat di Pontianak. Tentunya banyak “oleh-oleh” yang bisa dibawa pulang untuk diimplementasikan di daerah masing-masing.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Agussalim Lambong yang juga ikut hadir dalam HPS kemarin mengungkapkan, Kementerian Pertanian berkeinginan mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,5 Triliun, ungkapnya, Selasa (24/10/17).
Menurutnya, dalam rangka mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai ikon rempah-rempah seperti 500 tahun lalu. Kementan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,5 Triliun.
“Kita tahu dulu Belanda masuk ke Indonesia karena kemilau rempah-rempah yang dimiliki Indonesia, bukan karena tambang dan yang lainnya,” ujar Agussalim, saat ditemui di ruang kerjanya.
Pada 2018, kata Agus, pemerintah fokus pada pengembangan rempah-rempah seperti lada, pala, dan cengkeh. Khusus di Lutra, pihaknya akan fokus pada pengembangan lada atau merica.
“Kita fokus pada pengembangan lada. Untuk itu, dalam waktu dekat kita mengundang Balai Proteksi Tanaman Perkebunan untuk melihat dan melakukan monitoring terkait hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman lada,” ungkap Agus.
Menurut Agus, lada sangat rentan terhadap serangan jamur, utamanya jamur Phytophthora dan penyakit busuk akar. Untuk mengantisipasi itu, pihaknya akan intensif melakukan koordinasi dengan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.“Insya Allah kita akan berkoordinasi dengan balai proteksi provinsi secepatnya,” tandas Agus.
Liputan: Rama | Editor: Zhakral.