INPUTRAKYAT_LUTIM,–Ratusan hektar lahan pertanian terhampar di Desa Pongkeru, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Dari ratusan hektar tersebut, hanya berkisar puluhan hektar digarap oleh masyarakat setempat.
Itu disebabkan tidak tersedianya air sebagai kebutuhan pokok para petani.
Pantauan media ini, ditepi area persawahan itu terdapat irigasi sedalam tiga meter namun tampak tak teraliri air alias kering.
Menurut warga setempat Sonda mengatakan, para petani kewelahan, dikarenakan tidak tersedianya air untuk mengaliri ke lahan pertanian masyarakat, ungkapnya kepada InputRakyat.co.id, Senin (13/11/17).
Menurutnya, kalau pertanian di Pongkeru mau maju harus ditujang kebutuhan mendasarnya seperti air, pinta Sonda.
“Selama ini kami bersawah hanya memanfaatkan air tadah hujan, untuk mengaliri persawahan kami,” keluh Sonda.
Pemerintah daerah sudah membantu kami yakni sumur bor, tapi saya anggap itu tak cukup dan harus sampai kapan kami harus mengharapkan air dari sumur bor, sementara petani bukan hanya saya, terangnya.
“Kami berharap pemerintah berbuat dengan mengupayakan agar air yang bersumber dari sungai Pongkeru dapat dialihkan sebagian airnya ke irigasi, dengan cara membuat sebuah pintu air atau secara teknis lainnya,” pinta Sonda.
Liputan: Harding | Editor: Zhakral.