INPUTRAKYAT_LUTRA,– Pemuda Mappedeceng yang tergabung dalam satu wadah Aliansi Pemuda Mappedeceng Bersatu (AMPERA) melakukan aksi demo di depan Polres dan Kantor DPRD Lutra, Senin (9/10/17).
Aksi demo tersebut, diadakan akibat oknum Polisi yang bergelar Iptu diduga telah melakukan pemungutan liar (Pungli) melalui izin keramaian terhadap masyarakat mappedeceng.
Para pendemo meminta kepada pihak Polres Lutra untuk mencopot oknum Polisi yang berinisialkan GPN.
“Jika masyarakat ingin melakukan suatu kegiatan seperti pesta perkawinan,kegiatan pemuda,seperti turnamen bola pihak kepolisian langsung melakukan pematokan harga izin pengamanan,Ungkap Jenral lapangan (Jenlap),” ungkap Imran Andi lukman saat unjuk rasa.
Sementara itu, Wakapolres Lutra, Kompol Sukman mengatakan di depan para pendemo bahwa dirinya akan memberikan teguran untuk anggota yang arogan.
“Mengenai ijin keramaian itu tidak di pungutkan biaya, jika masyarakat ke polsek untuk mengambil surat izin keramaian jangan bayar dan saya rasa pembinaan Bhabinkamtimnas sudah sangat bagus, dan Jika ada intimidasi laporkan ke polres segera,” terang Kompol Sukmana kepada para pendemo.
Selain itu, yang menjadi tutuntutan para pendemo kepada Kapolres dan DPRD Lutra Cafe atau tempat hiburan malam yang ada di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Mappedeceng yang di anggap meresahakan masyarakat dan keberlangsungan moral generasi muda di Kecamatan Mappedeceng.
Liputan: Rama | Editor: Enggar.