INPUTRAKYAT_LUTIM,–PT. Vale Indonesia perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Dalam proses pertambangan, PT. Vale mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik tambang yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sosial.
Setiap tahunnya, Vale terus meningkatkan standar pengelolaan lingkungan dengan cara mengedepankan inovasi teknologi yang aman, efektif serta ramah lingkungan.
Bahkan tahun lalu, Vale sudah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang mengacu pada standar internasional ISO 14001:2015.
Tujuannya adalah memperluas cakupan pengelolaan lingkungan yang diintegrasikan dengan proses bisnis strategis perusahaan masa depan.
Hal tersebut sesuai misi perusahaan yakni pertambangan berkelanjutan untuk masa depan.
Lalu, bagaimana dukungan PT. Vale terhadap masyarakat lokal di empat wilayah pemberdayaan yakni, Kecamatan Malili, Wasuponda, Towuti dan Nuha?
Tercatat, PT. Vale jauh sebelumnya sudah mengucurkan anggaran untuk Corporate social responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab dan pengembangan masyarakat lokal.
Tidak tanggung – tanggung perusahaan ini menganggarkan dana CSR sebesar 29,24 juta dollar AS untuk rentang tahun 2018-2022.
Jika di rupiahkan, angka tersebut sekitar Rp 456,62 miliar (kurs Rp 15.615).
Kemudian Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) untuk mendorong pengembangan masyarakat lokal, PT Vale Indonesia mengucurkan dana sekitar 2,6 juta dollar AS, atau sekitar Rp 31,23 miliar (kurs Rp 15.615) pada tahun 2021.
Program PPM diantaranya, pembinaan petani untuk mempraktikkan pertanian organik melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik.
Salah satu bukti, pertanian organik tersebut sudah diterapkan masyarakat Kecamatan Wasuponda sejak tahun 2016 lalu.
Mereka mengelola pertanian dengan pola organik mulai dari menyiapkan pupuk kompos dari berbagai bahan alami diantaranya potongan rumput dan tanaman serta daun kering.
Demikian diungkapkan salah satu ketua kelompok tani yang mengatasnamakan Kelompok Karunsie Urako Lestari di Kecamatan tersebut, Alfrida Podandi, kepada media ini, Kamis (29/12/2022).
Tidak hanya itu kata dia, untuk pemupukan padi organik juga menggunakan bahan non kimia.
Menurutnya, bahan-bahan alami ini tidak hanya baik untuk padi, tapi juga tanahnya. Karena tak lagi beracun, musuh alami hama, seperti kodok, bisa hidup. Mereka akan memangsa serangga yang jadi hama padi.
“Semua itu mulai dari pembukaan lahan sampai produksi tentu tak terlepas dari pendampingan PT. Vale Indonesia,” ucap Alfrida.
Lanjutnya, dari sisi produksi jauh lebih meningkat ketimbang pertanian melalui pola zat kimia. Bicara khasiat, beras organik jauh lebih sehat bagi kesehatan.
Tak sampai disitu, PT. Vale juga berperan dalam sistem pemasaran, dengan cara membeli hasil pertanian, sambungnya lagi.
“Kami berterima kasih PT. Vale Indonesia sudah hadir ditengah-tengah masyarakat petani dengan membawa konsep pertanian organik,” tutupnya.
Selain itu, perusahaan juga melakukan pembinaan untuk peternakan ayam dan kebun organik di Desa Matompi serta mendorong masyarakat menanam tanaman herbal di Desa Nikel.
Terpisah, Chief Operating Officer (COO) PT Vale Indonesia Abu Ashar mengatakan, dana CSR dianggarkan setiap 5 tahun.
“Program 5 tahun ke depan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat jadi lebih terstruktur dan terencana. Jadi ini bukan untuk pertumbuhan (dana) saja, tetapi juga pengembangan masyarakat,” singkatnya.
Untuk diketahui, dengan menerapkan program CSR, PT. Vale Indonesia berhasil meraih Anugerah CSR IDX Channel 2022.
Liputan: Andi Makkasau | Editor: Redaksi.