INPUTRAKYAT_LUTIM,–Masyarakat To Karunsi’e menggelar acara pesta adat dan budaya To Karunsi’e. Acara adat ini dihadiri Sri Paduka Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, Anggota DPD RI, H Abdul Azis Kahar Mudzakkar, Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, Anggota DPRD Luwu Timur, Herdinang dan Usman Sadik dan dewan adat 12 kedatuan Luwu.
Beberapa agenda dalam pesta adat dan budaya ini diantaranya pengukuhan dan pelantikan mohola atau ketua adat To Karunsi’e, serah terima jabatan mohola, tarian kesenian tradisional To Karunsi’e dan hiburan adat lainnya yang berlangsung di Rumah Adat To Karunsi’e, Raha Terisoa Bukit Urako Kecamatan Wasuponda, Selasa (24/10/2017).
Ketua Adat To Karunsi’e, Martinus Tomana mengajak seluruh masyarakat to Karunsi’e agar melestarikan adat dan budaya demi mewujudkan kualitas hidup dan kesejahteraan.
“Generasi muda To Karunsi’e harus memahami adat dan budayanya. Inilah pentingnya dipahami nilai-nilai adat melalui acara pesta adat seperti ini” katanya.
Sebelum dilakukan pengukuhan dan pelantikan Mohola terlebih dahulu dilakukan serah terima jabatan dari Mohola To Karunsi’e lama, Bally Pombu kepada Ketua Adat To Karunsi’e, Martinus Tomana lalu diserahkan kepada mohola To Karunsi’e yang baru, Mentani Agustinus Podengge. Selanjutnya pengukuhan dan pelantikan oleh Mokole Nuha Matano, H Andi Baso A.M Opu To La Mattulia disaksikan Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau.
Anggota DPD RI, Ust. Abdul Azis Kahar Mudzakkar mengatakan terbentuknya Undang-undang Adat sejatinya lahir dari DPD. Menurutnya DPD banyak dihuni tokoh adat dan tokoh agama. Itulah mengapa DPD sangat konsen tentang pentingnya regulasi Adat.
“Kita di DPD berusaha memberikan ruang bagi kearifan lokal” katanya.
Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengatakan kearifan lokal memang merupakan bagian penting dari strategi pembangunan daerah. Menurutnya melalui dinas terkait, pemerintah daerah telah melakukan inventarisasi adat dan budaya masyarakat untuk dikembangkan dan dikemas dengan baik untuk menunjang pariwisata daerah.
“Kedepan kita upayakan pelestarian situs-situs budaya baik itu rumah adat, maupun objek wisata yang ditujukan menjadikan Luwu Timur sebagai salah satu destinasi wisata seperti danau matano yang dijadikan pilot proyek pengembangan wisata Luwu Timur” tambahnya.
Liputan: Hendra | Editor: Zhakral.