INPUTRAKYAT_LUTIM,–Pemerintah pusat melalui daerah menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) ke sejumlah masyarakat yang kurang mampu.
Adanya program itu, Ibu Uni (56) warga Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, terpaksa harus gigit jari.
Dirinya mengaku tidak pernah tersentuh program tersebut sampai saat ini, ungkap Abdullah warga setempat, tiru ucapan Uni kepada InputRakyat.co.id, Kamis (27/02/2020).
“Apa kriteria untuk kendapatkan program ini? Kalau hanya persolan miskin atau kurang mampu bagaimana dengan Ibu Uni,” tandasnya.
Karena kata dia, keseharian Ibu Uni untuk mencari sesuap nasi harus membanting tulang layaknya seorang pria dengan bekerja sebagai pemica batu.
Ibu Uni tinggal disebuah rumah bersama kedua cucunya, jelas Abdullah.
Menurutnya, Ibu Uni ini berstatus janda, sementara orang tua kedua cucunya sudah meninggal dunia.
Sehingga, setiap hari Ibu Uni harus merawat dan membesarkan kedua cucunya seorang diri.
Selain program PKH, sejak tahun kemarin sampai saat ini, Ibu Uni tidak lagi tersentuh bantuan beras miskin (Raskin), bebernya lagi.
“Saya sudah telepon pihak Dinas Sosial Lutim, katanya nama-nama penerima kedua program tersebut diusulkan oleh pemerintah desa,” ucapnya.
Setelah saya pertanyakan di Kantor Desa, pihaknya mengatakan kalau program tersebut ditentukan oleh Dinas Sosial.
“Ini lah yang menjadi tanda tanya besar, kok persoalan seperti ini pemerintah saling lempar tanggung jawab,” tutupnya.
Tak hanya itu, kedua cucu Ibu Uni ini juga tidak pernah mendapat bantuan dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan.
Oleh sebab itu, saya berharap pemerintah daerah tersentuh agar memberikan kelayakan hidup bagi Ibu Uni, tambahnya.
Liputan: Amk | Editor: Redaksi.