Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Input Sulteng

Delis-Djira Jilid II, Siap Bertarung di Pilkada Morut 2024

612
×

Delis-Djira Jilid II, Siap Bertarung di Pilkada Morut 2024

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

INPUTRAKYAT_MORUT,–Meski perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 masih terbilang lama, namun tahapan pesta demokrasi tersebut akan mulai dilaksanakan pada bulan empat 2024 dan pemungutan suara digelar 27 November 2024.

Khusus di Kabupten Morowali Utara, Sulteng, incumbent dalam hal ini bupati-wakil bupati Morut, Delis Julkarson Hehi – H. Djira, akankah masih berpaket?

Teka teki tersebut akhirnya terjawab, Delis Julkarson Hehi akhirnya mengeluarkan sinyal. “Saya siap maju (Pilkada-red) dan akan tetap berpasangan dengan pak Djira,” kata Delis.

Ia tidak merinci persiapan apa yang sedang dilakukannya saat ini, namun mengatakan bahwa dia bergantung kepada pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, Delis-Djira siap menghadapi Pilkada 2024 dan terus mengkonsolidasikan tim.

Delis mengungkapkan, bahwa ia akan segera menggelar gerakan masyarakat anti-politik uang yang diharapkan menjangkau seluruh akar rumput sebagai pemilih.

Politisi muda nasional asal Sulteng dari Partai Hanura itu mengaku prihatin mendengar dan menerima laporan soal praktik politik uang yang ‘menggila’ saat Pemilu Legislatif 14 Februari 2024.

“Rasa-rasanya tidak ada lagi tempat untuk orang-orang rajin di legislatif gara-gara permainan politik uang,” ujar Delis yang pernah menjadi anggota DPD RI periode 2014-2019 itu.

Orang nomor satu di Morut itu menegaskan bahwa dirinya tidak akan merusak daerah ini dengan melakukan politik uang untuk meraih kemenangan.

“Politik uang pasti merusak seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Saya tidak mau membodohi rakyat saya dengan praktik politik uang,” ujarnya.

Ia memberi contoh, kalau ada kepala daerah yang menang karena politik uang, maka dalam pemerintahannya nanti, yang bersangkutan pasti melelang jabatan-jabatan. Kalau ada kepala dinas yang memperoleh jabatan karena menyetor kepada bupati, pasti dia juga akan menekan bawahannya. Begitu selanjutnya. Dampaknya akan menjangkau para rekanan, pasti dipungut fee, kalau fee merajalela, bagaimana kualitas pekerjaan nanti. Kalau kualitasnya buruk, siapa yang menderita? Rakyat!

Delis-Djira yang dipercaya rakyat memimpin daerah dengan deposit nikel terbesar di Indonesia itu, memenangkan pilkada 2020 tanpa politik uang. Kami menang semata-mata karena menjual program saja, dan rakyat mempercayainya dan sekarang telah merasakannya.

“Sebanyak 14 program prioritas yang kami janjikan saat kampanye, sudah terealisasi seluruhnya, meski belum cukup 3 tahun kami memimpin. Selain itu, banyak pula program kesejahteraan rakyat, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang tidak kami janjikan, sudah kami laksanakan dengan baik,” ujarnya.

Karena pilkada lalu Delis-Djira tidak melakukan politik uang, bahkan sebaliknya kesulitan uang untuk membiayai tim pemenangan, maka setelah memimpin, tidak ada yang namanya lelang-lelang jabatan di lingkungan pemkab.

“Cek saja semua kepala dinas dan pejabat-pejabat di Morut. Adakah yang saya mintai sesuatu untuk mendapatkan jabatannya,” kata Korwil Sulawesi Partai Hanura itu dalam nada tanya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *