INPUTRAKYAT_MAKASSAR,–Ketua Koordinator Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Sulawesi Selatan, Sofyanto Torau mengatakan, tepat tanggal 28 Oktober setiap tahunnya di Indonesia, para pemuda bersatu padu dalam memperingati momentum hari sumpah pemuda, yang pernah di ikrarkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 sebelum Indonesia merdeka, ungkapnya kepada InputRakyat.co.id, Senin (30/10/17).
Lanjutnya, dalam Ikrar Sumpah Pemuda yang diucapkan oleh tokoh-tokoh pemuda saat itu, berisi Pertama, Kami Putra Putri Indonesia mengaku Bertanah Air satu tanah air Indonesia, Kedua Kami Putra Putri Indonesia Mengaku Berbangsa satu Bangsa Indonesia, Ketiga, Kami Putra Putri Indonesia menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia, dengan adanya Ikrar sumpah pemuda yang di Ikrarkan Oleh Pemuda Indonesia saat itu mampu untuk mendorong terciptanya Persatuan Nasional di seluruh wilayah Hindia Belanda yang saat ini kita kenal dengan istilah Indonesia.
Momentum Sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 adalah cikal bakal dalam melakukan konsolidasi Nasional untuk menyatukan persepsi kebangsaan sesama anak bangsa dengan tidak melihat lagi latar belakang SARA, dengan dorongan Pemuda yang bulat dan terus mendesak Bung Karno dan Bung Hatta, akhirnya tepat tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta mendeklarasikan Kemerdekaan Indonesia dari tangan Imperialis Jepang dan Belanda saat itu lewat Naskah Proklamasi yang dibacakan oleh kedua tokoh sang Proklamator itu di Jakarta.
Menurut Sofyan dalam keterangan persnya, saat ini, pemuda Indonesia merayakan 89 Tahun Sumpah Pemuda, kita merefleksikan Sumpah Pemuda sebagai alat untuk mengingatkan kembali kepada generasi Millenial, bahwa tanpa adanya persatuan Pemuda Indonesia dimasa lalu, maka niscaya sangat sulitlah Indonesia merdeka, tanpa ada sumpah pemuda saat itu maka kita saat ini mungkin masih dijajah secara fisik oleh Negara-negara Imperialis.
Lewat momentum sumpah pemuda ke 89 tahun saat ini, yang wajib kita refleksikan adalah tetap menjaga semangat Persatuan nasional, menjaga Pancasila sebagai satu-satunya Ideologi Pemersatu bangsa, dan terus berupaya mengasah diri untuk siap menjadi pemimpin dimasa depan, dan terus berkontribusi, baik dalam segi gagasan maupun karya nyata untuk membangun Indonesia disegala Bidang menuju Indonesia yang dicita-citakan, sesuai dengan amanat dalam pembukaan UUD NRI 1945 alinea ke 4 yang telah dirumuskan dan ditetapkan oleh para pendiri Bangsa.
Saat ini kita dikategorikan sebagai manusia millenial, manusia yang tidak bisa jauh dari Teknologi dan Internet, sehingga dengan lajunya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sebagai Pemuda Millenial kita wajib untuk ikut serta terlibat secara aktif dalam membangun kualitas sumber daya manusia di Indonesia, karena pada dasarnya dengan kualitas pemuda millenial yang baik, maka niscaya Indonesia kedepan bisa maju dan lebih baik lagi.
Harapan bangsa ini kata Sofyan, terletak dipundak kita, marilah kita menjadi Pemuda – Pemudi yang dapat dibanggakan, karena masa depan NKRI ada ditangan kita semua, sebagai pelanjut perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wajiblah kita menjaga dengan baik warisan leluhur para pendiri bangsa, tutupnya.
Liputan: Noya | Editor: Zhakral.