INPUTRAKYAT_LUTRA,–Untuk mendukung kemajuan daerah, dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) di tahun 2017 terus menggenjot sejumlah proyek infrastruktur di kabupaten Luwu Utara. sebut saja proyek Bendung Baliase yang hingga hari ini pelaksanaan terus dikebut.
Kepala dinas Pekerjaan Umum Luwu Utara, Suaib Mansur menjelaskan jika akhir tahun 2017, realisasi jaringan irigasi bendung Baliase dapat dilakukan. Sementara untuk tapak bendung, ditargetkan rampung awal tahun 2018.
Pemerintah pusat target, realisasi jaringan irigasi bendung Baliase selesai akhir tahun ini. Peningkatan saluran irigasi penting karena mengingat status Luwu Utara sebagai salah satu lumbung pangan Sulsel, ungkap Suaib.
Mantan asisten II Luwu Utara tersebut juga membeberkan, bahwa rencana proyek bendungan Sungai Rongkong yang masuk dalam proyek strategis nasional setelah proyek bendung Baliase. Tahun 2013 lalu, Pemda Luwu Utara sendiri sudah memulai tahap perencanaan dengan melakukan Visibility Study atau menjabarkan informasi kepada pemerintah pusat terkait dengan kelayakan.
Tahapan bendungan Rongkong sama dengan bendung Baliase, dimulai dari tahap perencanaan, tahun 2013. Pemda sudah lakukan Visibility Study, tahun 2018 kami akan menyerahkan detail desain dan Amdal ke pemerintah pusat ujarnya.
Dua proyek strategis nasional yang kini tengah digenjot oleh pemerintah kabupaten Luwu Utara, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daerah irigasi yang ada di Luwu Utara secara signifikan.
Suaib menyebutkan jika realisasi bendung Baliase mampu mengairi 22 hektar daerah irigasi. Sementara, lahan irigasi yang mampu diakomodir oleh Sungai Rongkong mencapai 30 hektar.
Tidak hanya berdampak pada peningkatan saluran irigasi, namun rencana pembangunan bendungan Sungai Rongkong akan berdampak positif disektor lainnya, seperti penampungan air baku hingga penanggulangan banjir.
Fungsi utama dari rencana proyek bendungan Sungai Rongkong selain untuk irigasi memang dikhususkan untuk penanggulangan banjir.”Apalagi persoalan yang cukup krusial di Sungai Rongkong adalah luapan air yang rentan menyebabkan banjir saat musim hujan, terang Suaib menambahkan.
Selain bendungan kata Suaib, infrastruktur lainnya terkait dengan proyek pelebaran jalan sepanjang 7,6 Km yang saat ini dimulai dengan tahapan pembuatan drainase sekaligus mempertegas tepi jalan. Tidak hanya itu, dinas PU pun berencana untuk menambah ruang public dengan mendirikan gerbang kota yang nantinya akan menjadi landmark ibu kota kabupaten.
Tercatat, di tahun 2017 terdapat dua proyek strategis yang menjadi intervensi pemerintah pusat, 1 proyek infrastruktur dengan intervensi pemerintah provinsi serta sejumlah perbaikan insfrastruktur yang menjadi tanggungan pemerintah daerah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di kabupaten Luwu Utara.
Liputan: Rama | Editor: Zhakral.