INPUTRAKYAT_MORUT,–Masyarakat desa Tokonanaka menyampaikan rasa kecewanya karena Kepala Syahbandar, Bobby Riatman, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Kolonodale lantaran tidak menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPRD Morowali Utara, Rabu (26/32025).
Bobby diketahui hanya mengutus Plh Syahbandar Bapak Muharram Moh. Saleh dan beberapa orang staff untuk mewakili dirinya di RDP tersebut.
Sebagai informasi, RDP ini untuk membahas permasalahan aktivitas kapal tambang yang berlayar di wilayah kerja pelabuhan Kolonodale yang juga melewati desa Tokonanaka yang telah menimbulkan dampak lingkungan bagi nelayan sekitar.
“Kenapa cuma diwakili, kenapa tidak hadir langsung temui kami. Kan sebagai Kepala Syahbandar harusnya dia yang paham tentang semua aktivitas kapal-kapal di Tokonanaka,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya usai rapat.
“Jangan selalu lepas tangan dong, jadikan staffnya yang orang lokal sini tameng. Kami masyarakat tidak tau manakah itu kepala syahbandar baru ini. Harusnya sebagai kepala kantor bisa kenalkan diri dan lebih dekat juga sama masyarakat lokal,” tambahnya.
Dia (warga) mengatakan datang langsung ke rapat tesebut karena ingin mendengar penjelasan langsung dari Capt. Bobby sebagai kepala Syahbandar tentang pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas kapal tambang di perairan Tokonanaka.
“Kami curiga jangan sampai memang selama ini yang bersangkutan ini memang tidak tau apa-apa dan pengawasan kapal-kapal itu memang tidak jalan maksimal, jadi ya begini kami masyarakat kecil yang dirugikan, ” ujar warga lain.
Untuk diketahui, aktivitas kapal di perairan
desa Tokonanaka berada di bawah
pengawasan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Kolonodale.
Menurut aturan Kementerian Perhubungan
UPP Kelas III berperan dalam mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan kepelabuhanan serta mengelola hubungan dengan masyarakat sekitar.
Hingga berita ini diturunkan belum terkonfirmasi apa alasan kepala Syahbandar Kolonodale tidak hadir dalam RDP tersebut.
