Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Input Regional

UNIBOS Gelar Forum Komunikasi Ekonomi Dan Pleno Ismei

276
×

UNIBOS Gelar Forum Komunikasi Ekonomi Dan Pleno Ismei

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

INPUTRAKYAT_MAKASSAR,–Universitas Bosowa menggelar Forum Ilmiah Mahasiswa Komunikasi Ekonomi dan Pleno Ismei (FIPI) 2017 yang bertajuk Pemaratan Pembangunan Daerah  Menuju Ekonomi Indonesia Berkeadilan di Gedung Balai sidang 45 jalan Urip Sumiharjo Makassar, Selasa (26/09/17).

Dengan mengangkat tema Pemerataan Pembangunan Daerah Menuju Ekonomi Indonesia yang Berkeadilan, kegiatan yang dilangsungkan hingga 29 September 2017 ini mendapat perhatian khusus dari Founder Bosowa, Bapak H.M Aksa Mahmud memberi dorongan kepada mahasiswa ekonomi seluruh Indonesia agar mampu menjadi penggerak perubahan perekonomian dengan berbagai inovasi khususnya dalam bidang usaha atau entrepreneurship.

Menurutnya, sebagai mahasiswa yang bergerak dibidang ilmu ekonomi, harus mampu melakukan pengembangan juga dalam bidang penelitian-penelitian ekonomi yang dapat digunakan untuk menjawab masalah perekonomian yang berlangsung hingga saat ini, terang Aksa Mahfud.

“Negara yang maju adalah negara yang menghasilkan anak bangsa dengan pendidikan yang baik. Khusus di Makassar, kita memiliki tantangan dengan adanya wilayah yang cukup besar tetapi dana terbatas. Sehingga pertumbuhan ekonomi belum terlihat melaju dengan cepat. Disinilah dituntut mahasiswa kedepan mampu melakukan perubahan. Mahasiswa pun semestinya turut dalam memperhatikan pendidikan. Dengan pendidikan kita bisa melakukan perubahan. Dan mahasiswa perlu dorongan untuk cerdas dalam menghadapi revolusi usaha, industri dan dunia IT yang perkembangannya pun sangat melesat”, tutur Founder Bosowa.

Selanjutnya untuk mewujudkan output yang berkualitas, Founder Bosowa menekankan jika kemampuan bahasa asing mahasiswa pun harus ditekankan. Sebab untuk menjadi pengusaha juga harus berbasis internasional. Seperti penguasaan toefl yang diberlakukan minimal mencapai skor 500 juga diperhitungkan mahasiswa untuk mampu menguasai bahasa arab. “Tidak akan dicapai pemerataan dalam segi apapun itu jika tidak memiliki basis pengetahuan”, tambahnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Sidang 45 Unibos dihadiri 300 peserta dari berbagai universitas seluruh Indonesia termasuk Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Haluoleo, Universitas Khairun Maluku, Universitas Bhayangkara Surabaya, Universitas Pasundan Bandung, UPRI Makassar, Universitas Fajar, Universitas Negeri Gorontalo, STIE Amkop, Universitas Kanjuruhan Malang juga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa.

Liputan: Noya | Editor: Zhakral.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *