Angka Stunting di Kabupaten Morut Meningkat dari Tahun Sebelumnya

INPUTRAKYAT_MORUT,–Pemerintah RI menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Namun, di Kabupaten Morowali Utara angka stunting tahun ini meningkat jadi 14,73 persen, Tahun kemarin hanya 13,5 persen.

“Kenaikan angka stunting ini disebabkan beberapa hal diantaranya pengukuran yang sudah menggunakan alat antropometrik yang baru dan sesuai ukuran standar Kemenkes RI,” ungkap Kabid Kesmas, Dinkes Morut, Titin Rositawati, Rabu (30/8/2023).

Namun penyebab paling utama lanjutnya, karena kunjungan bayi balita ke posyandu yang meningkat dari tahun sebelumnya, kemungkinan dikarenakan penduduk Morut yang tidak tetap akibat adanya perusahaan tambang. Meski begitu, kami masih optimis menekan angka stunting tahun ini.

Lanjutnya, untuk mencapai target tersebut kami tetap melakukan dua intervensi holistik yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

“Intervensi spesifik adalah intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yang artinya sebelum dan setelah kelahiran hingga anak berusia 2 Tahun,” ujarnya.

Sementara itu sambungnya, interfensi sensitif yakni memberikan tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil serta peningkatan asupan gizi.

“Saat ini kami sudah melakukan pemberian anak makanan lokal sampai usia dua tahun, dan makan lokal itu diolah oleh para kader di masing-masing desa,” jelasnya.

Tak sampai disitu, tim yang telah dibentuk yakni tim percepatan penurunan stanting kabupaten Morut yang tergabung didalamnya seluruh stakeholder ikut menerapkan hal itu.

Olehnya itu tambahnya, kami optimis menekan angka stunting tahun ini dari angka tahun kemarin.

Liputan: Amk | Editor: Redaksi.

Anugrah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *