INPUTRAKYAT_MORUT,–Setelah dimulai pembangunan dengan peletakan batu pertama pada tahun 2020 lalu, Tugu Tokie Langkai rampung dibangun, berdiri dengan gagah dan diresmikan pada Senin Sore (01/04/2024).
Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi meresmikan Tugu Tokie Langkai di Desa Wawopada Kecamatan Lembo. Tugu Tokie Langkai ini diinisiasi oleh Pemerintah Desa Wawopada dan 3 Lembaga Adat di 3 desa yang merupakan anak suku Mori Molongkuni yaitu desa Lembo Baru, Desa Lembobelala dan Desa Tingkeao dengan anggaran swadaya dan bantuan dari PT.Entrako Indo Perkasa dengan total pembiayaan sebesar Rp.32.000.000.
Tugu ini diprakarsai Pemerintah dan Masyarakat Desa Wawopada untuk mengenang jasa-jasa para Tongku atau pejuang di Wita Mori yang telah berjuang dengan gagah berani melawan pasukan ternate yang di boncengi pasukan belanda untuk menginvasi tanah Mori.
Sejak peletakan batu pertama di tahun 2020 pembangunan tugu ini sempat terhenti karena terkendala pembangunan jalan poros dan tugu ini dianggap menggangu jalan namun setelah di konsultasikan dengan pihak terkait maka pembangunannya dapat di rampungkan.
Tugu Tokie Langkai ini merupakan simbol perjuangan wita mori dan dibangun untuk mempererat hubungan antara Suku Mori Molongkuni dalam membantu program program pemerintah Daerah Morowali Utara untuk mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Cerdas dan Sejahterah.
“Ini sangat bermanfaat pada generasi penerus kita, bahwa di Tanah Mori ada pertempuran yang sengit melawan penjajah Belanda untuk kemerdekaan,” kata Kepala Desa Wawopada, Yopin Langgandesa.
Menurutnya, generasi muda harus mengetahui perjuangan para pendahulu agar menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan.Ketua Lembaga Adat desa wawopada dalam sambutannya menceritakan terkait Tugu Tokie Langkai yang artinya tangan yang kuat untuk melawan musuh dan ini bertolak ketika orang orang Mori gagal menghalau pasukan Belanda yang bergabung dengan pasukan ternate untuk menyerang orang orang Mori.
“Ini sangatlah penting. Tugu ini mengingatkan tentang perjuangan para pejuang Wita Mori dengan strategi perang yang unik dan termotivasi setelah mengalami kekalahan pada saat itu, dalam rangka melawan penjajah Belanda bersama pasukan dari ternate menyerang tanah Mori di Ensa Ondau yang melibatkan Korompeli dan Koromatantu. Tugu ini sebagai tonggak semangat kita dan generasi muda,” ujar ketua lembaga adat Mori desa Wawopada.
Bupati Morowali Utara, Delis J.Hehi dalam sambutannya mengatakan, alasan adanya Tugu Tokie Langkai ini adalah supaya generasi penerus kita tidak melupakan sejarah, supaya mengetahui kakek buyut mereka gagah berani melawan penjajah, dan ini semua digambarkan situasi dan kondisi pada saat itu, melalui Tugu Tokie Langkai.
“Bagaimana dengan gagah beraninya para pejuang suku Mori m, semua berjuang melawan penjajah Belanda dan akhirnya berhasil mengusir penjajah,” ungkapnya.
“Puji syukur pada saat ini kita semua masih di karuniahi kesehatan dan kekuatan sehingga kita boleh menghadiri dan menyaksikan peresmian sebuah monumen peringatan akan semangat juang para pejuang Wita Mori dan momentum yang membanggakan bagi Suku Mori Molongkuni karena dengan pembangunan Tugu Tokie langkai mengingatkan kita pada saat itu, ketika mereka berjuang untuk mempertahankan Tanah Mori, pembangunan Tugu Tokie Langkai merupakan satu simbol kekuatan dan kehebatan para Tadulako Mori,” jelasnya.