INPUTRAKYAT_MAKASSAR,–Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Muhlis Mallajareng saat meninjau ambruknya Stadion Barombong, menjelaskan ambruknya ini tidak separah yang media gambarkan.
Menurutnya, tribun selatan dan utara baru menelan anggaran sebesar Rp 45 Milyar. Yang ambruk se luas 8X7 dengan kerugian Rp 35 juta, itu dikarenakan Scaffolding atau perancah penahan tidak mampu menerima beban dari atas jadi bengkok, terang Muhlis.
“Perancah yang tidak mampu menerima beban dari atas sehingga bengkok setelah bengkong itulah melengkung, jadi kondisinya melengkung, di media dikatakan rubuh padahal hanya melengkung” ujar Muhlis saat meninjau Stadion Barombong, Selasa (5/12/17).
Rencananya Komisi E DPRD akan meninjau juga kondisi stadion Barombong, “ada permintaan dari Komisi E ingin meninjau juga kondisi di dalam, mau lihat langsung seperti apa, apakah memang faktanya seperti yang di hebohkan media, atau kondisi lapangan tidak seperti itu” imbuh Muhlis.
Muhlis Mallajareng menambahkah, pesan Komisi E menginstruksikan agar pembangunan tetap di lanjutkan, tidak boleh berhenti tetap seperti biasa, kalau perlu ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan yang satu minggu tidak ada aktivitas pengecoran.
Pembangunan stadion barombong ini diharapkan rampung 100 persen di tahun 2020, tetapi 2018 secara fungsional sudah bisa digunakan, pembangunan stadion ini menelan anggaran kurang lebih Rp 500 Milyar, dengan kondisi stadion yang masih 61,2 persen, baru menghabiskan kisaran 202 Milyar, ucap Muhlis.
Sementara, luas lahan berkisar 3,88 hektar are. Dengan rincian lokasi stadion 7 hektar are, parkir 4 hektar are sampai ke laut dengan total luas lahan 11 hektar. Sementara selaku pelaksana proyek tersebut yakni, PT. Usaha Subur Sejahtera, kuncinya.
Untuk diketahui, sumber dana pada proyek tersebut yakni, APBD Pemprov Sulsel dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Liputan: Noya | Editor: Zhakral.
