INPUTRAKYAT_LUTIM,–Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) wilayah Kabupaten Luwu Timur menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Luwu Timur melakukakan sosialisasi dan pembinaan HIV/AIDS dengan tema “Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya” yang belangsung di GPIL Jemaat Margomulyo Kecamatan Tomoni Timur, Senin (30/10/2017).
Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam yang juga Ketua Pelaksana KPA Luwu Timur mengaku sangat berbangga bisa hadir di pertemuan ini. Menurutnya sejak menjabat sebagai Ketua KPA Luwu Timur, baru kali ini ada unsur kelompok masyarakat khususnya kalangan gereja yang punya perhatian untuk mendukung gerakan mencegah penyebaran HIV/AIDS.
“Saya sangat bangga, pihak gereja mau terlibat dan peduli terhadap bahaya HIV/AIDS. Bahkan setelah mendapat undangan, saya respon dan siap hadir” kata Irwan.
Irwan mengatakan kerjasama dengan pihak GPIL harus bisa lebih intens lagi memberi edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus ini. “pihak gereja saya mohon bantuannya untuk membantu mengedukasi masyarakat” katanya.
Lanjutnya, dukungan dari seluruh komponen masyarakat sangat penting untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya virus HIV ini. Makanya untuk mendukung program edukasi ini, rencananya, kedepan akan dibentuk satgas HIV/AIDS di setiap Desa.
Terkait Sosialisasi HIV/AIDS, Irwan menjelaskan penyebab utama tertularnya virus HIV/AIDS itu, fakta yang ada menyebutkan banyak disebabkan karena seks bebas dan narkoba. Namun untuk diketahui secara pasti harus mengikuti tes HIV.
Sesuai tema pertemuan ini, Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya ini bermakna bahwa HIV tidak menular melalui bersalaman, berpelukan, terpapar batuk atau bersin, berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama. “jadi jangan dikucilkan, tapi kenali penyebab dan penyebarannya” tambahnya.
“Hal yang paling penting itu adalah bagaimana kita mencegah penyebaran virus HIV/AIDS. Saya minta kita semua terlibat aktif memberikan penjelasan kepada masyarakat” jelasnya.
Panitia Pelaksana, Pdt. Prio Agus Pasuki mengatakan pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan HIV /AIDS ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat utamanya dikalangan jemaat umat kristiani akan bahaya HIV/AIDS.
“Peserta sosialisasi dan pembinaan HIV/AIDS ini merupakan utusan dari perwakilan jemaat yang berjumlah dua orang setiap jemaat di seluruh wilayah Sinode” katanya.
Ketua Majelis Pekerja Sindoe GPIL Pdt. L Mandi Tandipare mengatakan kasus HIV/AIDS di Luwu Timur cukup tinggi. Itulah mengapa gereja juga ikut terpanggil untuk memberikan kontribusi untuk membantu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya HIV/AIDS.
Sekertaris KPA Luwu Timur, Andi Tulleng mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS di Luwu Timur tercatat kurun waktu mulai tahun 2004 hingga 2015,sebanyak 98 kasus, dan 18 diantaranya telah meninggal dunia.
Liputan: Hendra | Editor: Zhakral.