INPUTRAKYAT_JENEPONTO–Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Jeneponto menemukan adanya dugaan tindak pidana korupsi dana operasional 2022 di tubuh Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, dan sudah memeriksa sejumlah Saksi.Kanit Tipikor Polres Jeneponto, Iptu Uji Mughni menyebut dalam kasus ini sudah memeriksa 11 orang saksi.
“Dari 11 orang saksi dua diataranya merupakan Kepala Bagian Perencanaan Dan Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Jeneponto berinisial R, dan MI alias Kr. T selaku Bendahara Keuangan,” kata Iptu Uji Mughni di ruanganya, Kamis 12 Januari 2023
Ia mengatakan dari hasil klarifikasi bendahara berisial MI polisi memperoleh keterangan, dana sebesar 1, 6 Milyar dari 2, 8 Milyar tidak bisa dipertanggung jawabkan.
“MI mengaku dana 1.6 Milyar tersebut diambil kabag keuangan berinisial R, namun tidak diketahui dipergunakan untuk apa?,”katanya
Iptu Uji Mughni dari hasil introgasi R menemukan adanya dugaan tindak dugaan korupsi Milyaran Rupiah di tubuh pemda jeneponto.
Bahkan dihadapan polisi R mengaku menggunakan anggaran senilai Rp 1,6 milyar untuk kebutuhan pribadi.
“Anggaran ini digunakan untuk keperluan pribadi, dan sebagian untuk membayar hutang ke bangkir sebanyak Rp. 700,” terang Uji Mughni.
Dalam kasus ini mereka yang dipanggil, yakni Bendahara Keuangan dan Kabag Keuangan masih status saksi terperiksa.
“Mereka masih sebatas saksi. Nanti setelah kasus naik sidik, kami akan koordinasi atau mengekspos ke pihak auditor apakah itu BPKP atau BPK, dan kami juga akan meminta petunjuk ke Polda Sulsel,” jelasnya.
Lebih lanjut Uji, modus operandi yang dilakukan R menyuruh bawahannya mengambil uang secara langsung dan membuat permintaan nota.
“Modusnya menyuruh bawahanya mengambil uang di bendahara keuangan menggunakan disposisi. Selain itu juga menggunakaan kwitansi serta mengambil langsung,” katanya.
