INPUTRAKYAT_MORUT,–Bencana banjir yang melanda Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, sudah memasuki hari ke 12.
Kejadian itu tentu makin memparah kondisi warga di Desa tersebut. Sebab, warga makin sulit beraktivitas terutama mencari rejeki serta ancaman penyakit yang mengintai warga.
Bahkan, air di Jalan trans Sulawesi diwilayah itu tampak belum ada tanda-tanda kapan akan surut. Informasi yang dihimpun, air di badan jalan masih setinggi 60 cm.
Akibatnya, kendaraan sepeda motor tidak dapat melintas demikian pula kendaraan roda empat yang berukuran kecil seperti Toyota Agya, Avansa dan lain sebagainya.
Lalu apa kah ada solusi penanganannya agar air tersebut surut?
Kepala BPBD Morowali Utara, Delfia Parenta menyebut tidak ada solusi. Pasalnya, intensitas curah hujan khususnya di wilayah Mori Atas masih tinggi.
“Saat ini intensitas hujan di wilayah Mori Atas masih tinggi sehingga Sungai Laa terus meluap, sehingga air yang tergenang di Bunta sulit surut,” ungkapnya, Minggu (6/4/2025).
Disinggung soal terjadinya penyempitan dibagian muara kata Delfia, berdasarkan foto udara yang saya lihat memang terjadi penyempitan sungai ulah aktivitas PT. NNI.
Meski begitu lanjutnya, hal itu juga tidak terlalu signifikan mempengaruhi air surut, karena selama air hujan terus meningkat di wilayah Moru Atas, air juga sulit untuk surut.
“Pemerintah daerah sudah merumuskan solusi yang akan kita lakukan kedepan agar banjir ini tidak terulang lagi, seperti membangun tanggul penutup mulai dari Jembatan Lampi sampai perusahan Astra sepanjang 4 kilo,” ujarnya.
Tidak hanya itu kata dia, kita akan melakukan peninggian badan jalan di wilayah Bunta, serta jalan di Desa Mondowe area tergenang air sekaligus memasang Box Culvert.
“Soal biaya penanganan kedua titik lokasi banjir ini cukup besar sekitar Rp 20 Miliar lebih, ini yang akan kami bicarakan dengan perusahaan NNI untuk penambahan anggaran serta kita akan meminta bantuan ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara itu, kondisi arus lalu lintas di wilayah banjir Bunta, Kasat Lantas Polres Morowali Utara, AKP Budi Prasetyo mengatakan, bahwa saat ini kendaraan roda dua maupun mobil yang kecil tidak dapat melintas.
“Sebaiknya kendaraan tersebut jangan dulu menerobos banjir karena air masih setinggi 60 cm, ini dapat berdampak pada kerusakan mesin kendaraan,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk menghindari pengendara keluar jalur saat melintas, kami sudah memasang police line di sepanjang tepi jalan.