INPUTRAKYAT_MORUT,–Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Morowali Utara, tengah fokus membangun pariwisata dan olahraga untuk mewujudkan destinasi sport tourism di tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disparpora Morut, Gatot Susilo Eko Budiyanto saat Talk Show dialog bersama Media Suara Palu di Rumah Jurnalis Morut, Senin (5/2/2024).
Dalam penjelasannya, ia menyebut tetap fokus pada potensi-potensi pariwisata di Kabupaten Morowali Utara khususnya Teluk Tomori.
“Jadi ada beberapa kegiatan yang akan mempush sektor pariwisata diantaranya hutan mangrove Desa Koya, pulau Bajo Desa Gililana dan Wisata Pantai Desa Ungkea,” jelasnya.
Menurutnya, ini yang kita fokuskan, karena progres perkembangan yang kita lihat saat ini, alhamdulillah sudah bisa memberikan PAD bagi Desa, walaupun saat ini kami masih sementara menunggu Perda resmi yang nantinya akan mendampingi terkait retribusi bagi daerah.
Selain itu kata dia, kami juga fokus ke beberapa desa untuk pembangunan fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, lapangan Volli, lapangan takraw dan pembuatan tribun untuk lapangan sepak bola.
“Hal-hal ini adalah faktor-faktor pendukung nanti untuk kegiatan baik dari sektor pariwisata maupun sektor pemuda dan olahraga,” beber Gatot.
Lanjutnya, untuk luasan lahan hutan mangrove di Desa Koya sekitar lima hektar dan sementara ini sudah terbangun dua cottage dan beberapa baruga serta jembatan yang menghubungkan antara cottage-cottage dan baruga.
“Tahun ini kami akan kembali membangun satu cottage yang mungkin ukurannya agak lebih besar dari yang ada saat ini, berukuran bisa digunakan untuk satu keluarga,” ujarnya.
Bahkan, kami akan melanjutkan pula jembatan penghubung yang nanti akan sampai di muara sungai, yang perencanaan kedepan itu adalah membangun dua kolam renang air tawar dan air laut.
“Jembatan dan kolam ini rencana akan dibangun berikutnya, dan itu sudah masuk dalam master plant kita,” sambungnya lagi.
Ia menggambarkan, bahwa pantai Ungkea ini adalah pantai pasir hitam bukan pantai pasir putih. Ia menyerupai mirip dengan pantai yang ada di Negara Spanyol.
“Saat ini potensi pendapatan bagi desa dari pantai ini dimana tahun kemarin sebesar Rp 200 sampai 300 juta per tahun. Makanya kita tunggu dulu Perda baru terkait pariwisata agar dapat menunjang pendapatan untuk daerah,” terangnya.
Untuk jarak tempuh menuju ke Pantai Ungkea dari Kota Kolonodale sebut Gatot, sekitar satu jam, dan jalan di wilayah sana sudah memadahi sampai ke lokasi objek wisata.
Kembali lagi ke objek saran olahraga, akan diupayakan merata disetiap kecamatan, dengan harapan nantinya kita tidak akan kesulitan mencari bibit-bibit atlet disemua cabang olahraga.
“Adapun pengelolaan sarana olah raga ini akan dikembalikan ke Desa, silahkan mereka kelolah dan cabor-cabor yang ada di Morut akan bekerja sama Desa untuk mendata potensi-potensi atlet, mulai dari SD, SMP dan SMA,” ketusnya.
Sehingga, setiap kegiatan baik ditingkat provinsi maupun nasional kita bisa fokus beberapa cabor yang akan menjadi target kita yang nantinya bisa membawa nama daerah.
“Kedua potensi ini sangat besar sehingga kita bisa gabungkan antara potensi wisata dengan potensi olahraga atau kita sebut sport tourism, jadi kita gabungkan olahraga sembari berwisata,” tutupnya.