Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Input Lutim

Warga Pertanyakan Keberadaan PT GAL di Area Tambang PT CLM

434
×

Warga Pertanyakan Keberadaan PT GAL di Area Tambang PT CLM

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto: Area Pertambangan PT. CLM.

INPUTRAKYAT_LUTIM,–Sejumlah masyarakat yang bermukim di wilayah pemberdayaan PT. Citra Lampia Mandiri (CLM) mempertanyakan keberadaan PT. Global Abadi Luwu Timur (GAL) di area aktivitas PT. CLM.

Example 300x600

Menurut salah seorang warga yang ditemui awak media, Aco mengatakan, kalau saat ini perusahaan tersebut telah beroperasi di area tambang milik PT. CLM, ungkapnya, Jumat (25/06/2021).

“Kami masyarakat belum tahu kedudukan mereka, apakah perusahaan tersebut sudah memiliki izin pertambangan dari kementerian atau belum, karena tiba-tiba saja mereka masuk beroperasi,” ujarnya.

Selain itu kata Aco, sampai hari ini perusahaan tersebut juga belum pernah bersosialisasi di masyarakat khususnya di wilayah pemberdayaan terkait kedudukan mereka.

“Informasi yang saya ketahui kalau perusahaan itu berkantor di Bangker, Kelurahan Malili, Kecamatan Malili,” sebut Aco.

Lanjutnya, saat ini perusahaan tersebut tengah melakukan perbaikan Jalan milik tambang PT. CLM. Bahkan dari informasi kalau PT. GAL mendapat job kerja dari PT. CLM untuk mengupas blok baru di area Landau.

Tidak hanya itu, informasi yang saya dengar kalau PT. GAL juga akan diberikan blok dari PT. CLM seluas 4 hektar untuk melakukan aktivitas pertambangan, terangnya.

Sementara PT. GAL ini belum diketahui lisensi perusahaannya, apakah sudah memiliki IUJP dan IPPKH dari Kementerian atau belum, ini yang belum pernah ditransparansikan pihak PT. GAL, sambungnya lagi.

“Ini patut untuk dipertanyakan, PT. GAL ini dari mana, kenapa tiba-tiba masuk tanpa ada sosialisasi di masyarakat. Siapa dibalik perusahaan itu?,” Tandas Aco.

Terpisah, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. CLM, Ahmad Surana Naf dikonfirmasi mengenai informasi tersebut menjelaskan, bahwa PT. GAL ini bernaung dibawa bendera PT. APMR yang saat ini pula sudah beroperasi di Lampia.

Adapun lisensi perusahaan yang dimiliki PT. GAL kami kurang tahu, yang kami tahu kalau perusahaan itu hanya vendor PT. APMR dan kerjanya mengupas tanah penutup, beber Ahmad.

“PT. CLM memberikan area kerja ke PT. GAL di blok nya APMR untuk pengupasan tanah penutup atau over burden (OB), jadi kami hitung berapa besar OB mereka kupas itu yang kita bayar,” terangnya.

Lokasi yang mereka kelola di wilayah kami, tetapi diatas memang kami bagi-bagi ada pit nya APMR, GPK, Magatti dan BUMD. Sementara GAL ini dibawa bendera APMR, paparnya.

Kedepan kalau PT. GAL mau berdiri sendiri tentu harus mangantongi beberapa izin diantaranya IUJP dan memiliki tenaga ahli, pungkas Ahmad.

Sementara itu, HRD PT. APMR, Agung Rumpak saat dihubungi tidak mengangkat telepon genggamnya.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada pula tanggapan resmi dari pihak PT. GAL mengenai hal tersebut.

Liputan: Amk | Editor: Redaksi.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *